Bye-bye HR Tradisional! Inilah 5 Skill Wajib HR di Era AI dan Otomatisasi!
Revolusi Industri 4.0, ditandai dengan kemajuan teknologi AI dan otomatisasi, telah merambah ke berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Peran HR tradisional yang berfokus pada tugas-tugas administratif kini mulai tergantikan oleh teknologi.
Seiring dengan perkembangan ini, HR dituntut untuk beradaptasi dan mengembangkan skill baru agar tetap relevan di masa depan.
Dapatkan tiket HR Lab | Forum 2024 – Leading the Future of Talent: Growth, Innovation, and Impact.
Dapatkan Sekarang!
1. Kemampuan Analitik Data.
Di era digital, HR dihadapkan pada lautan data yang berharga. Kemampuan untuk menganalisis data secara efektif menjadi kunci dalam membuat keputusan yang tepat dan terarah. HR dapat memanfaatkan data untuk memahami tren dan pola, mengidentifikasi risiko dan peluang, serta mengevaluasi efektivitas program HR.
AI dan otomatisasi dapat membantu HR dalam menganalisis data dengan lebih cepat dan efisien. Contohnya, software HR analytics dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses pengumpulan data, melakukan analisis statistik, dan menghasilkan visualisasi data yang mudah dipahami.
2. Keahlian Berkomunikasi dan Berkolaborasi.
Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi menjadi semakin penting di era AI dan otomatisasi. HR perlu membangun hubungan yang kuat dengan stakeholders, termasuk karyawan, atasan, dan mitra.
Teknologi dapat membantu HR dalam meningkatkan komunikasi dan kolaborasi. Contohnya, platform komunikasi internal dapat digunakan untuk berbagi informasi dan berita terbaru, serta mengadakan diskusi dan forum online.
3. Keahlian Berstrategi dan Berinovasi.
Di era yang penuh dengan perubahan, HR perlu memiliki kemampuan untuk berstrategi dan berinovasi. HR perlu membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengembangkan strategi yang inovatif untuk mencapai tujuan bisnis.
AI dan otomatisasi dapat membantu HR dalam mengembangkan strategi dan inovasi. Contohnya, AI dapat digunakan untuk memprediksi tren masa depan dan mengidentifikasi peluang baru.
4. Keahlian Manajemen Talenta.
Menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta terbaik merupakan kunci kesuksesan perusahaan di era AI dan otomatisasi. HR perlu memiliki keahlian dalam manajemen talenta untuk memastikan perusahaan memiliki talenta yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis.
AI dan otomatisasi dapat membantu HR dalam manajemen talenta. Contohnya, AI dapat digunakan untuk mengidentifikasi calon karyawan yang potensial dan mengembangkan program pelatihan yang dipersonalisasi.
5. Keahlian Kepemimpinan dan Pengaruh.
Kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain sangatlah penting bagi HR di era AI dan otomatisasi. HR perlu mampu memimpin tim HR dan menginspirasi karyawan untuk mencapai tujuan bersama.
AI dan otomatisasi dapat membantu HR dalam meningkatkan kepemimpinan dan pengaruhnya. Contohnya, AI dapat digunakan untuk memberikan feedback yang konstruktif kepada karyawan dan membantu HR dalam membuat keputusan yang lebih efektif.
Kesimpulan
Kelima skill diatas, yaitu kemampuan analitik data, keahlian berkomunikasi dan berkolaborasi, keahlian berstrategi dan berinovasi, keahlian manajemen talenta, dan keahlian kepemimpinan dan pengaruh, merupakan skill wajib bagi HR di era AI dan otomatisasi.
HR yang beradaptasi dan mengembangkan skill baru akan memainkan peran penting dalam masa depan.
Tips untuk HR dalam mengembangkan skill baru:
- Ikuti pelatihan dan workshop yang relevan dengan skill yang ingin dikembangkan.
- Baca buku dan artikel tentang AI dan otomatisasi.
- Bergabung dengan komunitas HR online dan offline.
- Berkolaborasi dengan HR profesional lain untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Contoh kisah sukses HR yang telah beradaptasi dengan era AI dan otomatisasi:
- Google: Google telah menggunakan AI untuk mengembangkan program pelatihan yang dipersonalisasi bagi karyawannya. Program ini membantu karyawan untuk mengembangkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di era AI dan otomatisasi.
- IBM: IBM telah menggunakan AI untuk mengotomatisasi proses HR, seperti perekrutan dan onboarding karyawan. Hal ini memungkinkan HR untuk fokus pada tugas yang lebih strategis.